Keanekaragaman Hayati di Indonesia
“Keanekaragaman Hayati untuk Masa Depan”.
Mungkin makna kalimat ini harus dipahami secara utuh oleh manusia karena
disadari atau tidak, eksploitasi terhadap sumber-sumber daya hayati sering
tidak terkontrol sehingga memberikan dampak negatif terhadap kelangsungan hidup
manusia itu sendiri. Keanekaragaman hayati yang dimaksud disini adalah
keanekaragaman habitat dan ekosistem termasuk proses yang terjadi didalamnya.
Keanekaragaman hayati tidak hanya diartikan sama dengan jumlah spesies pada
suatu tempat saja akan tetapi lebih kompleks dibanding kekayaan spesies.
Manusia memanfaatkan kekayaan alam yang ada tidak hanya untuk generasi sekarang
saja tetapi juga bagaimana caranya agar potensi yang ada masih bisa dinikmati
oleh generasi mendatang. Secara umum pemanfaatan keanekaragaman hayati masih berorientasi
untuk mendapatkan keuntungan ekonomis yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan
dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Orasi ilmiah ini menguraikan
pentingnya dukungan teknologi sebagai alat bantu dalam memonitor pemanfaatan
sumber-sumber daya hayati yang berkelanjutan, disamping perangkat lainnya
seperti kebijakan-kebijakan dan perangkat hukum. Teknologi yang dimaksud adalah
teknologi penginderaan jauh, yaitu suatu teknologi yang dapat merekam dan
menganalisa suatu obyek atau fenomena yang terjadi pada permukaan bumi dan atau
di atas permukaan bumi. Dengan teknologi penginderaan jauh keberadaan
sumber-sumber daya hayati dan kerusakan lingkungan akibat aktifitas manusia
dapat diidentifikasi secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu. Sebagai
ilustrasi, kebakaran hutan Indonesia divisualisasikan dengan citra satelit.
Ilustrasi ini diharapkan menjadi salah satu potret betapa pentingnya
pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia melalui pengelolaan sumber-sumber
daya hayati yang sistematik dan efisien menggunakan teknologi penginderaan
jauh.
1.
Sebagai sumber pangan :
Sumber
karbohidrat: padi, jagung, singkong, kentang, dan lain-lain.
Sumber
protein: kedelai, kecipir, ikan, daging, dan lain-lain.
Sumber
lemak: ikan, daging, telur, kelapa, alpukat, durian, dan lain-lain.
Sumber
vitamin: jambu biji, jeruk, apel, tomat, dan lain-lain.
Sumber
mineral: sayur-sayuran.
2.
Sebagai sumber pendapatan/devisa
a.
Bahan baku industri kerajinan: kayu, rotan, karet
b.
Bahan baku industri kosmetik: cendana, rumput laut
3.
Sebagai sumber plasma nutfah, Misalnya hutan Di hutan masih terdapat tumbuhan
dan hewan yang mempunyai sifat unggul, karena itu hutan dikatakan sebagai
sumber plasma nutfah/sumber gen.
Coba
Anda perhatikan! Berkat kemajuan ilmu dan teknologi, terjadi peledakan jumlah
penduduk. Apa akibatnya? Akibatnya eksploitasi (penggunaan terhadap
keanekaragaman hayati semakin meningkat). Setiap tahun jutaan hektar hutan
menghilang karena berubah fungsi untuk berbagai kegiatan manusia. Pembabatan
dan pembakaran hutan, reklamasi pantai dan rawa, pengembangan industri yang
tidak dilengkapi pengolahan limbah, serta pemakaian bahan kimia seperti pupuk
dan pestisida secara berlebihan, akan menghancurkan keanekaragaman hayati.
Adapun
usaha-usaha (upaya-upaya) pemerintah Indonesia dalam pelestarian (konservasi)
keanekaragaman hayati antara lain sebagai berikut:
1.
Taman Nasional,
merupakan kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik di darat
maupun di perairan. Beberapa taman nasional di Indonesia:
a.
Taman Nasional Gunung Leuser Terletak di Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi
Daerah Istimewa Aceh. Contoh tumbuhan yang dilestarikan: meranti, keruing,
durian hutan, menteng, Rafflesia arnoldi var.atjehensis. Hewan yang
dilestarikan: gajah, beruang Malaya, harimau Sumatra, badak Sumatra, orangutan
Sumatra, kambing sumba, itik liar, tapir.
b.
Taman Nasional Kerinci Seblai Terletak di Propinsi Jambi, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan dan Bengkulu. Tumbuhan yang dilestarikan: bunga bangkai
(Amorphophalus titanium), Rafflesia arnoldi, palem, anggrek, kismis. Hewan yang
dilestarikan: tapir, kelinci hutan, landak, berang-berang, badak Sumatra,
harimau Sumatra, siamang, kera ekor panjang.
c.
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Terletak
di propinsi Bengkulu sampai Lampung. Tumbuhan yang dilestarikan: meranti
(Shorea sp), keruing (Diptetrocarpus sp), damar (Agathis alba), kemiri
(Aleurites moluccana), mengkudu (Morinda citrifolia), Rafflesia arnoldi. Hewan
yang dilestarikan: gajah, tapir, badak Sumatra, landak, trenggiling, ular
sanca, bangau putih, rangkong, dan lain-lain.
d.
Taman Nasional Ujung Kulon
Terletak
di kawasan ujung barat Pulau Jawa. Taman Nasional ini merupakan habitat
terakhir dari hewan-hewan yang terancam punah, seperti: badak bercula satu (Rhinoceros
sendaicus), banteng (Bos sondaicus), harimau loreng (Panthera tigris), dan
surili (Presbytis aygula).
2.
Cagar Alam, kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas
tumbuhan, satwa dan ekosistem, yang perkembangannya diserahkan pada alam. jadi
di cagar alam digunakan untuk melindungi hewan2 dan tumbuhan2 langka.
3.
Suaka marga satwa, berbeda dengan cagar alam kepentingan khusus
suaka marga satwa adalah untuk melestarikan hewan2 langka.
4.
Kebun Raya, adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat,
dan tum-buh-tumbuhan tersebut berasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk
tujuan konservasi ex situ (pelestarian di luar tempat asalnya), ilmu
pengetahuan, dan rekreasi, contoh: Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi.
5.
Hutan Wisata, kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat
wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan, yang dapat
dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan, konservasi alam, dan rekreasi. Contoh
hutan wisata yaitu hutan wisata Pangandaran.
6.
Taman laut, merupakan wilayah lautan yang mempunyai ciri
khas berupa ke-indahan alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam, yang
diperuntukkan guna melindungi plasma nutfah lautan. Contoh: Bunaken di Sulawesi
Utara.
7.
Hutan lindung, kawasan hutan alam yang biasanya terletak di
daerah pegunungan yang dikonservasikan untuk tujuan melindungi lahan agar tidak
tererosi dan untuk mengatur tata air. Contoh: Gunung Gede Pangrango.
Persebaran
Flora dan Fauna di Indonesia
Persebaran Flora di Indonesia
ciri khas flora di Indonesia antara lain:
1.
Umumnya
vegetasinya selalu hijau
2.
Jumlah
dan tumbuhan banyak
3.
Jenis
tumbuhan endemik banyak
Secara khusus flora di Indonesia terbagi menjadi
tiga yaitu :
1.
Bagian
barat termasuk region flora Asia,
2.
Bagian
Timur termasuk region Australia,
3.
Bagian
tengah termasuk flora peralihan.
Gb.
Rafflesia Arnoldi Endemik Pulau Sumatera
|
contoh
beberapa spesies yang bersifat endemik di Indonesia adalah sebagai berikut:
1.
Burung
cenrawasih di Papua
2.
Burung
Maleo di Sulawesi
3.
Komodo
di pulau Komodo
4.
Anoa
di Sulawesi
5.
Rafflesia
Arnoldi terdapat di pulau Sumatera dan penyebarannya disepanjang bukit barisan
dari NAD samapai lampung.
6.
Bunga
bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan flora khas Indonesia yang terdapat
dipulau sumatera.
penyebaran flora di Indonesia secara horizontal adalah sebagai berikut:
1.
Indonesia bagian barat, cirinya tipe hutannya
heterogen, pohonnya berjenis-jenis, sehingga masih lebat dengan curah hujan
tinggi, dan sering disebut hutan hujan tropis.
2.
Indonesia bagian tengah, cirinya tipe
hutannya homogen/ sejenis hutan musim. pada saat musim kemarau pepohonannya
banyak yang gugur dan curah hujan sedang. contohnya hutan jati Jawa Tengah.
3.
Indonesia bagian Timur, ciri iklimnya makin kering, curah
hujan sedikit/ rendah, sehingga banyak dijumpai sabana dan stepa, tipe hutannya
homogen.
Persebaran
Fauna di Indonesia
Fauna di Indonesia mencerminkan posisinya diantara Benua Asia (Oriental) dan Benua Australia (Australian). secara geologis kepulauan Indonesia terbagi atas tiga wilayah, yaitu bagian Barat yang menyatu dengan benua asia disebut landas kontinen sunda (paparan sunda), bagian tengah disebutwilayah peralihan, sedangkan bagian timur Indonesia menyatu dengan benua Australia disebut landas kontinen sahul atau paparan sahul.
Diantara landas kontinen sunda dengan wilayah peralihan terdapat batas flora dan fauna asia yang disebut garis Wallace. sedangkan antara wilayah peralihan dengan landas kontinen sahul terdapat batas flora dan fauna Australia yang disebut garis Weber.
1.
Garis Wallace, adalah garis khayal
yang membatasi jenis faua dan flora Asiatis dengan jenis fauna dan flora
peralihan.
2.
Garis Weber, adalah garis khayal yang membatasi
fauna dan flora peralihan dengan jenis fauna dan flora Australis.
![]() |
||||
Gb.
Garis Wallace dan Weber membagi wilayah Indonesia menjadi 3 bagian
|
faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran hewan:
1.
perbedaan
jenis tumbuhan, erat hubungannya dengan jenis binatang.seperti hewan yang hidup
di hutan rimba berbeda dengan yang hidup di padang rumput.
2.
perbedaan
jenis permukaan bumi, contohnya binatang-binatang yang hidup di air lebih
lincah dan luas daya geraknya daripada yang hidup didaratan.
3.
pengaruh
alam, contohnya binatang menyusui didarat ditentukan oleh pengaruh alam,
yaitu karena adanya rintangan dan hubungan dengan daratan.
Persebaran fauna di Indonesia di bagi menjadi tiga wilayah:
Gb.
Gajah Sumatera
|
1)
Wilayah Fauna Indonesia Barat
wilayah fauna
Indonesia barat meliputi pulau Sumatera, pulau Bali, pulau Jawa, pulau
Kalimantan serta pulau-pulau kecil disekitarnya. region fauna Indonesia barat
sering disebut wilayah fauna tanah sunda. wilayah fauna indonesia
tengah dengan wilayah paparan sunda dibatasi oleh garis wallace.
Jenis
fauna wilayah Indonesia Barat:
a.
mamalia, terdiri
atas gajah, badak bercula satu, rusa. banteng, kerbau, monyet, prang utan,
macan, tikus, anjing, beruang, kijang, ajag, kelelawar, landak, babi hutan,
kancil, dan kukang.
b.
reptil,
terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon, dan
trenggiling.
c.
burung, terdiri
atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.
d. berbagai macam
serangga (insekta)
e. berbagai macam ikan
air tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba-lumba dari sungai mahakam.
![]() |
Gb.
Babirusa
|
2)
Wilayah Fauna Indonesia Tengah (wilayah Wallace)
wilayah
fauna Indonesia tengah sering disebutwilayah fauna Wallacea (peralihan).
region ini terdiri dari Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya, kepulauan
Nusa Tenggara, Pulau Timor dan kepulauan Maluku. jenis faunanya antara lain:
a. mamalia,
terdiri atas anoa, babirusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius,
monyet, seba, kuda, sapi, dan banteng.
b.
reptil,
terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular, dan boa-boa.
c.
amphibia,
terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d. berbagai macam burung,
natara lain burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah,
rangkong, kakak tua, nuri, merpati, dan angsa.
![]() |
Gb.
Kangguru
|
3) Wilayah Fauna
Indonesia Bagian Timur
wilayah fauna Indonesia timur atau wilayah paparan sahul meliputi wilayah papua (Irian Jaya) dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya. wilayah Indonesia bagian timur dengan wilayah fauna kepulauan Wallace dibatasi oleh garis Weber. fauna Indonesia timur meliputi jenis hewan berikut:
a. mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak (landak irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru pohon, dan kelelawar.
b. reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d. burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan mandar.
e. berbagai jenis ikan.
f. berbagai macam serangga.
wilayah fauna Indonesia timur atau wilayah paparan sahul meliputi wilayah papua (Irian Jaya) dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya. wilayah Indonesia bagian timur dengan wilayah fauna kepulauan Wallace dibatasi oleh garis Weber. fauna Indonesia timur meliputi jenis hewan berikut:
a. mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak (landak irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru pohon, dan kelelawar.
b. reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d. burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan mandar.
e. berbagai jenis ikan.
f. berbagai macam serangga.
Dampak Kerusakan Flora dan
Fauna Terhadap Kehidupan
Pengaruh kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan antara lain sebagai berikut:
1.
akibat
penebangan hutan secara liar dan tidak diimbangi upaya reboisasi akan
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup hewan dan berkurangnya
kesuburan tanah yang akhirnya akan membawa pengaruh yang lebih luas seperti
banjir dan erosi.
2.
selain
erosi dan banjir, penebangan hutan secara liar akan mempengaruhi kualitas
iklim dan persediaan air tanah.
3.
pembudidayaan
pertanian didaerah pegunungan , tanpa menggunakan sistem sengkedan/ terasering,
merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan yang berpengaruh terhadap
lingkungan karena dapat menyebabkan dapat terjadinya erosi, longsor dan
produktivitas pertanian menurun.
4.
adanya
kepunahan beberapa spesies flora dan fauna di habitatnya, salah satu
penyebabnya adalah penebangan hutan secara liar.
upaya untuk pelestarian flora dan fauna harus
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1.
ditetapkan
Undang-undang no. 5 tahun 1967 tentang perlindungan alam
2.
pembangunan
harus dilarahkan pada pembangunan yang berwawasan lingkungan
3.
meningkatkan
kesadaran akan nilai-nilai ilmiah dan ekonomi masyarakat agar mereka turut
serta melestarikan lingkungan.
4.
menetapkan
lokasi-lokasi baru untuk perlindungan flora dan fauna.



Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus