Monera berasal dari kata moneres yang
berarti tunggal. Anggota kingdom monera tidak memiliki selubung
inti sel sehingga bersifat prokariotik. Meskipun begitu monera merupakan
organisme sempurna, karena sudah dapat melakukan metabolisme, makan, membuang
zat sisa, tumbuh dan bereproduksi. Semua ciri tersebut merupakan ciri makhluk
hidup. Organisme yang termasuk kelompok monera adalah Bakteri dan Ganggang Biru
1. BAKTERI
Bakteri bersal dari kata bacterion yang berarti batang
kecil, tetapi tidak semua bakteri berbentuk batang kecil seperti bakteri yang
pertama ditemukan.
Ciri-ciri bakteri:
· Bersel
tunggal/satu
· Berukuran
mikroskopis, yaitu berkisar 0,5 – 3 mikron dengan diameter berkisar 0,1 – 0,2
mikron
· Bersifat
prokariotik (tidak memiliki membran inti sel)
· Struktur
tubuhnya sangat sederhana
· Selnya
dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding selnya
· Tidak
memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrof
· Pada
kondisi yang tidak menguntungkan, bakteri dapat membentuk endospora yang
berfungsi untuk melindungi bakteri dari panas dan gangguan alam
· Berkembangbiak
dengan membelah diri
Struktur tubuh bakteri:
· Dinding
sel, tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan yang terdiri dari polimer
besar yang terbuat dari N-asetil muramat yang saling berikatan dengan ikatan kovalen.
Fungdi dinding sel adalah sebagai pengatur zat ke dalam tubuh bakteri.
· Membran
plasma, bersifat tipis, elastis dan selektif permiabel. Tersusun atas
fosfolipid dan protein. Fungsinya untuk melindungi organ sel dari lingkungan,
mengontrol pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.
· Sitoplasma,
merupakan cairan yang terdapat dalam sel. Tersusun atas 80% air, protein,
lemak, lemak, karbohidrat, ion anorganik dan kromatofora. Sitoplasma berfungsi
sebagai media tempat organel-organel, dan juga untuk melindungi organel dari
benturan-benturan.
· Mesosom,
merupakan bagian membrane yang membentuk lipatan kedalam, fungsinya sebagai
penghasil energi dan pusat pembentkan dinding baru.
· Ribosom,
tersusun atas protein, dan RNA. Fungsinya sebagai tempat sintesis protein.
· Flagella,
berfungsi sebagai alat gerak.
· Pili,
merupakan benang-benang halus yang keluar dari dinding sel. Fungsinya sebagai
alat lekat dengan organism lain.
· DNA,
merupakan materi genetic.

Bentuk Bakteri
Bakteri mempunyai beberapa bentuk dasar yaitu bentuk kokus (bulat), basil
(batang), dan spirilum(spiral).
a. Bentuk Kokus (Bulat)
Ada beberapa macam bentuk kokus, yaitu:
Ada beberapa macam bentuk kokus, yaitu:
1.
Monokokus, berbentuk bulat tunggal.
Contohnya: Monococcus gonorrhoeae
2.
Diplokokus, berbentuk bulat
bergandengan dua-dua. Contohnya: Diplokokus pneumonia
3.
Tentrakokus, berbentuk bulat terdiri
dari 4 bakteri yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar. Contohnya: Micrococcus
tetragenus
4.
Streptokokus, berbentuk bulat yang
bergerombol memanjang seperti rantai. Contohnya: Strectococcus lactis
5.
Stafilokokus, berbentuk built yang
bergerombol seperti buah anggur. Contohnya:Staphylococcus aureus
6.
Sarkina, berbentuk bulat yang
berkelompok yang setiap kelompok terdiri dari 8 bakteri yang membentuk susunan
seperti kubus. Contohnya: Sarcina lutea

b. Bentuk Basil (Batang)
Ada beberapa macam bentuk basil, yaitu:
Ada beberapa macam bentuk basil, yaitu:
1.
Monobasillus, berbentuk batang
tunggal. Contoh: Escherichia coli
2.
Diplobasillus, berbentuk batang yang
bergandengan dua. Contohnya: Renibacterium salmoninarum
3.
Streptobasillus, berbentuk batang
yang bergandengan seperti rantai. Contohnya:Azotobacter sp

c. Bentuk Spirilum (Spiral)
Ada beberapa macam bentuk spiral, yaitu:
Ada beberapa macam bentuk spiral, yaitu:
1.
Vibrio, berbentuk koma yang kurang
dari setengah lingkaran dan dianggap sebagai spiral yang tak sempurna.
Contohnya: Vibrio coma
2.
Spiral, berbentuk spiral lebih dari
setengah lingkaran. Contohnya: Spirillum minor
3.
Spiroseta, berbentuk spiral sulur
berpilin yang halus dan lentur. Contohnya:Treponema pallidum

Jenis-Jenis Bakteri
Bakteri dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik yang dimiliki sebagai berikut.
Bakteri dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik yang dimiliki sebagai berikut.
a. Berdasarkan Cara Bakteri Bernapas (Respirasi)
1). Bakteri Aerob, bakteri yang pernapasannya membutuhkan oksigen bebas. Contohnya:Nitrosomonas, Nitrobacter, Thiobacillus.
2). Bakteri An aerob, bakteri yang pernapasannyatidakk membutuhkan oksigen bebas. Contohnya: Clostridium.
1). Bakteri Aerob, bakteri yang pernapasannya membutuhkan oksigen bebas. Contohnya:Nitrosomonas, Nitrobacter, Thiobacillus.
2). Bakteri An aerob, bakteri yang pernapasannyatidakk membutuhkan oksigen bebas. Contohnya: Clostridium.
b. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
1). Bakteri Autotrof, yaitu
bakteri yang mensintesis makanannya sendiri. Berdasarkan sumber energi dalam
sintesis bahan organic bakteri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Bakteri fotoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintesis makanannya sendiri dengan menggunakan energi sinar matahari. Contohnya: bakteri hijau (bakterioklorofil) dan bakteri ungu (bakteriopurpurin).
b. Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang mensintesis makanan sendiri dengan menggunakan energi kimia. Contohnya: Nitrosomonas, Nitrococcus, dan Nitrobacter.
a. Bakteri fotoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintesis makanannya sendiri dengan menggunakan energi sinar matahari. Contohnya: bakteri hijau (bakterioklorofil) dan bakteri ungu (bakteriopurpurin).
b. Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang mensintesis makanan sendiri dengan menggunakan energi kimia. Contohnya: Nitrosomonas, Nitrococcus, dan Nitrobacter.
2). Bakteri Heterotrof, yaitu
bakteri yang makanannya tergantung pada organisme lain karena tidak dapat
mensintesis makanannya sendiri. Bakteri heterotrof dapat dibedakan menjadi:
a. Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya berasal dari sisa-sisa organisme yang telah mati. Contohnya: Thiobacillus denitrificans, Clostridium sporageus, Escherichia coli, Desulfovibrio desulfuricans, Methanobacterium ruminatum, danMethanobacterium omelianskii.
b. Bakteri parasit, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya dari organisme yang ditumpanginya. Contohnya: Borrelia novyi, family Treponemataceae, family Spirochaetaceae, Borrelia recurrentis dan Borrelia burgdorferi.
c. Bakteri pathogen, yaitu bakteri parasit yang menyebabkan penyakit pada hospes atau inang yang dihinggapinya. Contohnya: Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus pada manusia), Bacterium papaya (parasit pada tumbuhan yang menyebabkan penyakit pada pepaya), Bacillus anthracis (parasit pada hewan ternak yang menyebabkan penyakit anthraks).
a. Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya berasal dari sisa-sisa organisme yang telah mati. Contohnya: Thiobacillus denitrificans, Clostridium sporageus, Escherichia coli, Desulfovibrio desulfuricans, Methanobacterium ruminatum, danMethanobacterium omelianskii.
b. Bakteri parasit, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya dari organisme yang ditumpanginya. Contohnya: Borrelia novyi, family Treponemataceae, family Spirochaetaceae, Borrelia recurrentis dan Borrelia burgdorferi.
c. Bakteri pathogen, yaitu bakteri parasit yang menyebabkan penyakit pada hospes atau inang yang dihinggapinya. Contohnya: Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus pada manusia), Bacterium papaya (parasit pada tumbuhan yang menyebabkan penyakit pada pepaya), Bacillus anthracis (parasit pada hewan ternak yang menyebabkan penyakit anthraks).
c. Berdasarkan Kebutuhan Terhadap Oksigen
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen yang digunakan untuk reaksi oksigen dalam respirasi yang berfungsi untuk menghasilkan energi, dikelompokkan menjadi:
1). Bakteri aerob obligat, yaitu bakteri yang hidupnya mutlak membutuhkan oksigen bebas. Contohnya: Escherichia coli.
2). Bakteri an aerob fakultatif, yaitu bakteri yang dapat tumbuh dengan sedikit sekali oksigen, maupun tanpa oksigen. Contohnya: Salmonella tiposa.
3). Baktri an aerob obligatif, yaitu bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen sama sekali dan kadang mati bila ada oksigen. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium botulinum.
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen yang digunakan untuk reaksi oksigen dalam respirasi yang berfungsi untuk menghasilkan energi, dikelompokkan menjadi:
1). Bakteri aerob obligat, yaitu bakteri yang hidupnya mutlak membutuhkan oksigen bebas. Contohnya: Escherichia coli.
2). Bakteri an aerob fakultatif, yaitu bakteri yang dapat tumbuh dengan sedikit sekali oksigen, maupun tanpa oksigen. Contohnya: Salmonella tiposa.
3). Baktri an aerob obligatif, yaitu bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen sama sekali dan kadang mati bila ada oksigen. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium botulinum.
d. Berdasarkan Karakterisitik Dinding Sel Melalui System
Pewarnaan Gram
Berdasarkan system pewarnaan gram dapat dibedakan menjadi:
1). Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang dinding selnya dapat menyerap zat warna. Contohnya: bakteri asam laktat, streptokokus, aktinobakteria.
2). Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang dinding selnya tidak dapat menyerap zat warna. Contohnya: azotobakteria, bakteri ungu, riketsia.
Berdasarkan system pewarnaan gram dapat dibedakan menjadi:
1). Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang dinding selnya dapat menyerap zat warna. Contohnya: bakteri asam laktat, streptokokus, aktinobakteria.
2). Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang dinding selnya tidak dapat menyerap zat warna. Contohnya: azotobakteria, bakteri ungu, riketsia.
e. Berdasarkan Suhu Pertumbuhan
Berdasarkan suhu pertumbuhannya, dapat dibedakan menjadi:
1). Bakteri psikrofil, bakteri yang hidup pada suhu rendah (0º – 30º C).
2). Bakteri mesofil, bakteri yang hidup pada suhu 25º – 40º C.
3). Bakteri termofil, bakteri yang hidup pada suhu 45º – 75º C.
4). Bakteri hipertermofil, bakteri yang hidup pada suhu di atas 75º C.
Berdasarkan suhu pertumbuhannya, dapat dibedakan menjadi:
1). Bakteri psikrofil, bakteri yang hidup pada suhu rendah (0º – 30º C).
2). Bakteri mesofil, bakteri yang hidup pada suhu 25º – 40º C.
3). Bakteri termofil, bakteri yang hidup pada suhu 45º – 75º C.
4). Bakteri hipertermofil, bakteri yang hidup pada suhu di atas 75º C.
f. Berdasarkan Jumlah dan
Letak Plagelnya
Berdasarkan jumlah plagelnya, dapat dibedakan menjadi:
1). Atrik, yaitu bakteri yang tidak memiliki plagel
2). Monotrik, yaitu bakteri yang memiliki satu plagel pada salah satu ujung tubuhnya.
3). Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki banyak plagel yang terletak pada kedua ujung tubuhnya.
4). Lofotrik, yaitu bakteri yang memiliki banyak plagel yang terletak pada salah satu ujung tubuhnya.
5). Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki banyak plagel yang terletak tersebar diseluruh tubuhnya.
Berdasarkan jumlah plagelnya, dapat dibedakan menjadi:
1). Atrik, yaitu bakteri yang tidak memiliki plagel
2). Monotrik, yaitu bakteri yang memiliki satu plagel pada salah satu ujung tubuhnya.
3). Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki banyak plagel yang terletak pada kedua ujung tubuhnya.
4). Lofotrik, yaitu bakteri yang memiliki banyak plagel yang terletak pada salah satu ujung tubuhnya.
5). Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki banyak plagel yang terletak tersebar diseluruh tubuhnya.

Reproduksi Bakteri
a. ReproduksiVegetatif
Bakteri pada umumnya berkembangbiak secara vegetatif dengan pembelahan biner ke arah transversal. Satu sel bakteri membelah menjadi dua bakteri baru. Pembelahan ini berlangsung sangat cepat yaitu setiap 15 – 20 menit.
Bakteri pada umumnya berkembangbiak secara vegetatif dengan pembelahan biner ke arah transversal. Satu sel bakteri membelah menjadi dua bakteri baru. Pembelahan ini berlangsung sangat cepat yaitu setiap 15 – 20 menit.

b. Reproduksi Generatif (Paraseksual)
Pada bakteri tidak ditemui perkembangbiakan secara seksual (generatif) tetapi terjadi proses para seksual yaitu pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Proses paraseksual adaa tiga, yaitu:
1). Konyugasi, yaitu pemindahan secara langsung metri genetik diantara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma. Bakteri memberikan bahan genetiknya (DNA) disebut bakteri donor, sedangkan bakteri yang menerima bahan genetik (DNA) disebut bakteri resipien.
2). Transformasi, yaitu perpindahan sebagaian materi genetik atau DNA atau hanya satu gen ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks.
3). Transduksi, yaitu perpindahan materi genetik dengan perantara virus.
Pada bakteri tidak ditemui perkembangbiakan secara seksual (generatif) tetapi terjadi proses para seksual yaitu pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Proses paraseksual adaa tiga, yaitu:
1). Konyugasi, yaitu pemindahan secara langsung metri genetik diantara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma. Bakteri memberikan bahan genetiknya (DNA) disebut bakteri donor, sedangkan bakteri yang menerima bahan genetik (DNA) disebut bakteri resipien.
2). Transformasi, yaitu perpindahan sebagaian materi genetik atau DNA atau hanya satu gen ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks.
3). Transduksi, yaitu perpindahan materi genetik dengan perantara virus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar