
Seperti kita ketahui, mahluk hidup di dunia ini banyak sekali ragam jenisnya. Perhatikan saja jenis hewan dan tumbuhan yang hidup di sekitar kita. Banyak sekali bukan? Nah, bagaimana kita dapat mempelajari mahluk hidup di sekitar kita? Tentunya akan sulit jika mahluk hidup yang beragam jenis tersebut tidak dikelompokkan. Itulah sebabnya seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal dengan Carolus Linnaeus (1707-1778) melakukan klasifikasi mahluk hidup.
Klasifikasi mahluk hidup adalah pengelompokan mahluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya.
Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi mahluk hidup disebut dengan Taksonomi.
Tujuan Klasifikasi makhluk
hidup adalah :
- Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
- Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain
- Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama
Manfaat
Klasifikasi bagi
manusia, antara lain :
- Klasifikasi memudahkan kita
dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam
- Klasifikasi membuat kita
mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup
- Klasifikasi memudahkan komunikasi
SEJARAH
KLASIFIKASI
- Aristoteles
(384 – 322 SM), mengelompokkan makhluk hidup
menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan
menjadi herba, semak dan pohon. Sedangkan hewan digolongkan menjadi
vertebrata dan avertebrata.
- John Ray
(1627 – 1708), merintis pengelompokkan
makhluk hidup kearah grup-grup kecil. Ia telah melahirkan konsep tentang
jenis dan spesies.
- Carolus
Linnaeus (1707 – 1778), mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan pada kesamaan struktur. Ia juga mengenalkan pada system tata
nama makhluk hidup yang dikenal dengan binomial nomenklatur. Karena itu
Carolus linneaus dikenal sebagaibapak Taksonomi dunia
- R.H
Whittaker pada tahun 1969 mengelompokkan
makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom / kerajaan, yaitu : Monera,
Protista, Fungi, Plantae dan Animalia
1.
Monera (bakteri dan ganggang biru)
Makhluk
hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik. Kelompok
ini terdiri dari bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
2.
Protista (ganggang dan protozoa)
Makhluk
hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik.
Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi
tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan
tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan
Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur.
3.
Fungi (jamur)
Fungi
memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara
makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya
sehingga hidupnya bersifatparasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri
dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota)dan jamur
air (Oomycpta).
4.
Plantae (tumbuhan)
Tumbuhan
memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah
berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat
membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini
terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan
tumbuhan berbiji tertutup
5.
Animalia (hewan)
Hewan
memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel .yang telah
berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya
sendiri sehingga bersifatheterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua
hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan hewan bertulang
belakang (vertebrata).
Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut :
- Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
- Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
- Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup tertentu.
Linnaeus memperkenalkan hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :
- Kingdom (kerajaan)
- Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
- Classis (Kelas)
- Ordo (Bangsa)
- Familia(Keluarga/Suku)
- Genus (Marga)
- Spesies (Jenis)
Keterangan :
- Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi
- Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak
- Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
- Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak
- Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
- Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah
- Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Semakin rendah takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin sedikit
TATA NAMA BINOMIAL NOMENKLATUR
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
- Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Semakin rendah takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin sedikit
1. KINGDOM
Kingdom
merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi
sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom
(diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara
lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
2.
FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR)
Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan
nama division digunakan pada tumbuhan.
Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua
persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama
division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3.
KELAS (CLASSIS)
Kelompok takson yang satu tingkat lebih
rendah dari filum atau divisio
4.
ORDO (BANGSA)
Setiap
kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi
akhiran ales.
5.
FAMILI
Famili
merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan biasanya diberi
akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea. Dalam
penyebutan indonesia nama suku selalu diulang penyebutannya : kacang-kacangan ,
angrek-anggrekan , jahe-jahean.
6.
GENUS (MARGA)
Genus
adalah takson yang lebih rendah dariada famili. Nama genus terdiri atas satu
kata, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, dan seluruh huruf dalam kata
itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
7.
SPECIES (JENIS)
Species
adalah takson yang terendah. Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat
melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertil
(subur) aturan penulisannya disebut binomial nomenklatur.
TATA NAMA BINOMIAL NOMENKLATUR
Untuk
memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal
di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode
binomial nomenklatur. Metode binominal nomenklatur artinya tata nama ganda.
Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu
menggunakan dua kata (nama genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
- Nama species terdiri atas dua
kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan
penunjuk spesies (epitheton specificum)
- Huruf pertama nama genus
ditulis huruf kapital, sedangkan huruf pertama penunjuk spesies/jenis
digunakan huruf kecil
- Nama species menggunakan bahasa
latin atau yang dilatinkan
- Nama species harus ditulis
berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau
lainnya)
- Jika nama species tumbuhan
terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung
atau diberi tanda penghubung.
- Jika nama species hewan terdiri
atas tiga kata, kata ke tiga tersebut bukan nama species, melainkan nama
subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species
- Nama species juga mencantumkan
inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf
L tersebut merupakan inisial Linnaeus.
Contoh klasifikasi tumbuhan Jeruk bali.
| Gambar |
Takson
|
Tumbuhan
|
![]() | Kingdom | Plantae |
| Divisio | Magnoliophyta | |
| Class | Magnoliopsida | |
| Ordo | Sapindales | |
| Familia | Rutaceae | |
| Genus | Citrus | |
| Spesies | Citrus grandis |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar